Cegah Kerusakan Gigi Anak Sejak Dini
Ditulis oleh: drg. Tri Putriany, Sp. KGA
RSGM-P FKG Universitas Trisakti
Gigi yang pertama kali tumbuh di rongga mulut anak adalah gigi sulung atau gigi susu. Sering terdapat anggapan yang keliru dari orang tua bahwa gigi susu anaknya tidak perlu dirawat karena nanti akan diganti dengan gigi tetap. Pada usia 6 tahun, gigi susu mulai diganti dengan gigi tetap, tetapi bukan berarti gigi susu tidak perlu dirawat atau dijaga jangan sampai terjadi kerusakan.
Dalam rongga mulut gigi susu berfungsi untuk mengunyah makanan yang sangat berperan dalam membantu proses pencernaan, fungsi estetik untuk penampilan anak dan berfungsi pula untuk membantu anak dalam proses belajar bicara karena ada beberapa pengucapan huruf yang memerlukan kontak antara gigi dan lidah. Fungsi gigi tersebut turut berperan dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak, bagaimana seorang anak akan mendapatkan nutrisi yang baik bila proses pengunyahannya terganggu karena giginya berlubang dan sakit. Untuk itu penting diketahui oleh orang tua bagaimana cara yang tepat dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut anak guna mencegah kerusakan gigi.
- Pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut selama kehamilan
Pertumbuhan dan perkembangan gigi susu telah dimulai sejak anak masih dalam kandungan, oleh sebab itu ibu hamil harus mendapatkan nutrisi yang cukup untuk perkembangan janin termasuk perkembangan giginya. Selain vitamin yang diberikan dokter atau bidan selama kehamilan, ibu hamil juga harus banyak mengkonsumsi berbagai produk susu, daging, unggas, ikan, sayur dan buah-buahan, serta gandum dan sereal.
Bila ibu saat hamil mengalami sakit, konsultasikan ke dokter atau bidan mengenai obat-obatan yang boleh dikonsumsi selama kehamilan karena obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi gigi janinnya seperti antibiotik tetrasiklin dapat menyebabkan gigi anak berwarna abu-abu. Kesehatan gigi dan mulut ibu pun harus diperhatikan, kebersihan mulut yang buruk akan berdampak tidak saja bagi ibu hamil tetapi juga mempengaruhi janin yang sedang dikandungnya. Lubang gigi, infeksi jaringan penyanggah gigi, dan kehilangan gigi merupakan kondisi yang sering dijumpai pada ibu hamil.
- Pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut bayi
Setelah bayi lahir, selain memperhatikan kesehatan umum, orang tua juga harus memperhatikan kebersihan dan kesehatan mulut bayi, karena apa yang dilakukan orang tua untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada bulan-bulan pertama kelahiran akan berdampak pada kondisi kesehatan gigi dan mulut anak sepanjang hidupnya.
Orang tua dan pengasuh dapat memulai membersihkan rongga mulut bayi walaupun belum ada gigi yang tumbuh. Usapan lembut daerah gusi dengan kain kassa steril yang dibasahi air hangat dapat membantu membersihkan rongga mulut, melancarkan aliran darah di gusi, membersihkan lidah sekaligus membiasakan anak prosedur pembersihan gigi.
Rongga mulut bayi baru lahir tidak terdapat bakteri penyebab lubang gigi, bakteri tersebut baru didapat setelah lahir, yaitu saat orang tua atau pengasuhnya mencium bayi disekitar mulutnya, memakai sendok bersama serta membersihkan dot atau empeng dengan air liur.
Pada masa-masa bayi ini, orang tua sudah dapat menjadwalkan kunjungan ke Dokter Gigi bersamaan dengan jadwal imunisasi, untuk mendapatkan penjelasan mengenai pertumbuhan dan perkembangan gigi dan rongga mulut bayi serta cara memelihara kebersihan dan kesehatan gigi.
- Pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut balita
Gigi susu mulai tumbuh pertama kali sekitar usia 6-9 bulan, saat itulah anak sudah harus mulai diajarkan untuk menyikat giginya. Gunakan sikat gigi khusus untuk anak-anak, pengunaan pasta gigi berfluoride mulai dapat dilakukan dengan menyesuaikan banyaknya pasta sesuai usia anak. Untuk anak usia 6 bulan – 3 tahun letakkan pasta gigi berfluoride seukuran beras, sedangkan untuk usia 3-6 tahun seukuran kacang polong. Sikat gigi secara rutin dilakukan 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Orang tua atau pengasuh tetap harus selalu mengawasi dan membantu anak menyikat gigi.
Konsumsi makanan bergizi seimbang sangat dianjurkan. Hindari atau kurangi makan makanan manis dan lengket karena sulit dibersihkan dan dapat menyebabkan kerusakan gigi. Pemberian susu melalui botol tidak boleh sampai anak tertidur karena cairan manis akan menggenang di rongga mulut dan mempercepat kerusakan gigi. Penggunaan botol sebaiknya mulai dihentikan saat anak berusia 1 tahun.
Pada usia ini kunjungan ke Dokter Gigi bertujuan untuk melakukan pemeriksaan rutin, mengurangi rasa takut anak terhadap perawatan gigi, serta melakukan berbagai tindakan pencegahan kerusakan gigi. Kontrol ke Dokter Gigi sebaiknya dilakukan setiap 3-6 bulan sekali.
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak yang tepat dapat mencegah kerusakan gigi, menunjang tumbuh kembang optimal dan meningkatkan kualitas hidup anak
Daftar Pustaka
- American Academy of Pediatric Dentistry. Policy on Early Childhood Caries (ECC): Classifications, Consequences, and Preventive Strategies. 2021-2022
- FDI World Dental Federation. Advocacy Toolkit. Caries Prevention Partnership. 2016